Monday 22 February 2016

DAYTRIP KE YANGSHUO & BERKENALAN DENGAN GADIS MALAYSIA (150116)


Kunjungan ke Guilin akan menjadi sempurna apabila mengunjungi Yangshuo plus sekitarnya dan nampaknya semesta mendukung suasana pagi ini. Cuaca cerah, hati senang dan tidur pulas membuat gw semakin semangat mengawali hari. Karena hanya sendirian, jadi gw bisa leluasa mengatur jadwal termasuk ikutan tour secara mendadak. Tepat jam 10 pagi gw dijemput dengan menggunakan bus untuk bergabung dengan turis lainnya. Diantara sekitar 20an turis, gw melihat ada 2 turis berhijab dan berpenampilan khas melayu. Mereka bernama Sarah & Hety asal Malaysia yang sedang extend melakukan ‘tour colongan’ setelah melakukan business trip di Guangzhou.

Perahu tradisional yang sedang menepi
Bus berhenti di tepian Dermaga Zhujiang dan para turis dibagi ke dalam beberapa group yang masing – masing berisi 4 orang. Dengan menggunakan golf cart menyusuri jalan kecil, kami diajak menuju ke perahu masing – masing dan siap menjelajahi Li River dengan pemandangan memanjakan melewati beberapa desa menarik seperti :Yang Di Village yang terkenal dengan legenda seorang putri kaisar yang mencari kambing kesayangannya dan kemudian menjelma menjadi bukit plus Langshi Village yang kerap menjadi spot memancing. Ada begitu banyak bukit yang digambarkan sebagai berbagai macam bentuk seperti kuda dan kelinci. Lama perjalanan menyusuri sungai yang tenang ini sekitar 90 menit, karena pada saat musim dingin, maka pemandangan agak terhalang kabut plus udara dingin yang semakin membuat suasana menjadi lebih dramatis.



Salah satu winehouse di Xingping
Perahu menepi di Xingping , sebuah kota kuno yang dibangun pada masa Dinasti Ming tepatnya tahun 1506, kota ini dulunya sempat menjadi yang terbesar di sepanjang Li River. Sambil berjalan kaki menuju bus, gw melewati beberapa tempat menarik seperti Xingping Old Street yang terdapat beberapa bangunan tua dan tentunya kedai oleh – oleh berupa tas dan beberapa item fashion handmade warga lokal dengan warna warni menarik. Plus tempat ngopi dan ngewine untuk menghangatkan badan, Sebenarnya tour berakhir sampai disini, namun tour guide menawarkan tour tambahan untuk menuju 2 objek selanjutnya yaitu Yulong River dan Shangri-la Theme Park. Sebagian besar rombongan Nampak tertarik untuk ikutan tour seharga RMB 90 tersebut.




Pyramid side di Xiangui Bridge
Yulong River yang biasa disebut miniatur Li River memiliki panjang 43 km. Yulong berarti ‘naga yang bertemu’, legenda mengatakan bahwa ada seekor naga yang datang karena terpesona dengan pemandangannya dan menetap disana selamanya. Kami diajak menuju salah satu jembatan kecil tertua bernama Xiangui Bridge, sebuah spot menarik yang bisa melihat deretan bukit hijau berbentuk naga dan piramid di sisi lainnya lengkap dengan pemandangan deretan perahu tradisional yang sedang menepi. Lokasi ini juga kerap menjadi track bersepeda dan olahraga di waktu cerah.

Shangri-la Theme Park merupakan representasi dari kehidupan masyarakat cina kuno, seperti bagaimana mereka berkebun, bermain alat musik, menari dan menghasilkan ragam kerajinan seperti ukiran dan kain. Kami diajak berkeliling menyusuri sungai kecil untuk melihat berbagai aktifitas tersebut di sisi kanan dan di kiri.

Salah satu sudut di Shangri-La Theme Park
Sore menjelang malam, kami kembali ke Guilin dengan menggunakan bus, agak bete juga karena sempat kena macet total sekitar 2,5 jam akibat pelebaran jalan. Bus menurunkan kami tepat di mana gw dijemput tadi pagi. Kali ini gw ga sendiri, ada Hety & Sarah yang kompak mencari night market untuk mencari tempat makan halal dan mencari oleh – oleh karena mereka akan kembali ke Kuala Lumpur keesokan harinya.

Night market yang dituju adalah Xicheng Market namun agaknya kami kurang cocok dengan barang yang dijual karena isinya hanya mainan dan pakaian yang bisa didapat dimana saja dengan kualitas dan harga yang kurang bersahabat. Berjalan kaki tidak jauh dari sana terdapat salah satu restoran halal yang terkenal bernama Endian Halal Resto yang menyajikan masakan halal khas timur tengah. Kami makan sangat lahap karena rindu dengan masakan seperti itu apalagi dengan nasi putih. Selesai makan malam, gw mengajak mereka menuju Zhengyang Pedestrian Area tempat dimana malam sebelumnya gw berkunjung dan mereka pun puas berbelanja oleh – oleh.

Bersama teman asal Malaysia dan pemilik resto
Hari yang sangat menyenangkan, dapat pengalaman perjalanan baru dan teman baru tentunya.  

Biaya hari ini :
- Yangshuo Daytrip : RMB150
- Additional tour :  RMB 90
- Snack bakwan : RMB 10
- Nescafe : RMB 4
- Makan malam share : RMB 35
- Bemo share Xicheng – Pedestrian : RMB 5
- Snack gula – gula : RMB 5
- Taksi share Pedestrian – Hostel : RMB 7

No comments:

Post a Comment