Sunday 26 May 2013

MOVIE REVIEW : LAURA & MARSHA

LAURA & MARSHA ***

Tanggal Rilis : 30 May  2013
Sutradara : Dinna Jasanti
Production House : Inno Maleo Films

Silahkan melihat posternya dan membaca sinopsisnya terlebih dahulu, kemudian Anda akan paham bahwa film ini tidak se-sederhana judulnya dan pada akhirnya pun saya berhasil memasukkannya ke dalam ‘daftar favorit’ saya.

Kisah persahabatan 2 perempuan yang tidak terlalu girlie untuk ditonton para pria, bercerita tentang Laura (Prisia Nasution) , orang tua tunggal yang konservatif selama 4 tahun menyimpan pertanyaan yang membuatnya mau menerima ajakan sahabatnya : Marsya (Adinia Wirasti) seorang penulis buku travelling yang juga memiliki ‘misi’ tersendiri berpetualang menuju Eropa. Walaupun bersahabat sejak lama, keduanya memiliki sifat bertolak belakang. Laura yang penuh aturan, sementara Marsha yang impulsif menjadi awal mula keseruan film yang berdurasi 107 menit ini.

Berkonsep road movie dan semi documentary dengan mengambil set di 4 negara : Belanda, Jerman, Austria dan Italia. Pada awal film, Anda akan sedikit kebingungan dengan perpindahan scene waktu yang ditandai hanya dengan bergantinya pemeran anak kecil sebagai perubahan waktu. Keseruan film ini mulai terasa dengan ekspresi dan kata – kata yang dikeluarkan Marsya yang mengundang tawa. Tidak hanya itu saja yang bisa mengusir bosan Anda karena tanpa sadar film ini  akan membawa Anda berpetualang ketika cerita sudah memasuki ketibaan 2 sahabat tersebut ke Amsterdam yang terkenal dengan euphoria nya hingga akhirnya menuju ke kota Venesia sebagai tujuan akhir. Lengkap dengan sinematografi & musik latar yang menawan.

Mulai dari Laura &  Marsha yang berkonflik karena perbedaan sifat, hingga banyak kejadian tak terduga menimpa mereka mampu membuat film ini menjadi semakin menarik untuk disimak.  

Sayangnya, film ini kurang memanjakan mata kita dengan bangunan ikonik di masing – masing kota. Mungkin karena berkaitan dengan perijinan dan jatah waktu yang shooting yang singkat.

Nah yang membuat film ini terasa ‘Indonesia banget’ adalah di saat ending nya :) dan jangan terlalu memusingkan juga dengan yang namanya ‘kebetulan’ karena hanya dengan melalui film, sebuah ‘kebetulan’ yang tidak masuk akal sekalipun bisa dibuat.  

Kedua aktris peraih penghargaan di beberapa film nya tersebut mampu menghidupkan kedua tokoh ini dengan sempurna. Dan sebenarnya agak terlalu risih juga degan scene yang ‘memamerkan’ anggota tubuh tertentu sebagai pemanis tak penting.

Melalui film ini, Inno Maleo Films bisa dibilang berhasil menaikkan ‘kelas’ nya di industri perfilman tanah air setelah sebelumnya merilis 2 film komedi yang chessy : Ai Lop Yu Pul (2009) & Jagad X Code (2009). Betapa tidak, sang produser Leni Lolang berhasil membuat film ini dengan ide yang sumbernya hanya mengandalkan riset dari internet dan buku namun dengan hasil yang boleh dibilang mendekati sempurna. Faktor terpenting pada proses pembuatan film ini adalah didukung oleh team kecil yang tak hanya berkualitas, namun bahu membahu bekerja secara multitasking melakukan pekerjaan dengan target waktu yang ketat.

Titien Watimena (penulis naskah), Roy Lolang (DOP), Eros Eflin (Art Director) & Aghi Narottama (penata musik) berhasil berpadu padan memberikan yang terbaik bersama Dinna Jasanti yang dipercayakan menjadikan film ini sebagai karya film panjang perdana yang dibesut olehnya.

Beberapa fakta seru :

- Ladya Cheryl & Marsha Timothy menjadi aktris pertama yang ditawari untuk berperan di film ini

Titin Wattimena sang penulis naskah belum pernah berpergian ke negara – negara lain di Eropa selain Amsterdam.

- Total team yang berangkat dari Indonesia hanya berjumlah 11 0rang dan aktrisnya pun tidak diberikan asisten.

- Band Zombie Friday yang ada pada film ini adalah fiktif, jadi jangan coba mencarinya di youtube. Yang menyanyikannya adalah seorang musisi Indonesia yang sudah menetap di Jerman, bernama Diar menyanyikan 2 lagu : ‘Summertime’ dan ‘Ey Kawan’

- Walaupun banyak scene menggunakan Vespa, perusahaan motor asal Italia tersebut tidaklah mensponsori film ini

Beberapa dialog menarik :

- Lo tuh segala sesuatu diukur pake duit ya, pake angka!

- Semua pengalaman pasti berharga, pasti ada hikmahnya

- Mau mandi kembang tiap hari juga kalo belum ada jodoh, ya belum ada jodoh aja

- Alam semesta akan memberikan apa yang kita butuhkan pada saatnya

- Pada saat lo dah ga punya apa – apa lagi, berarti lo dah ga akan bisa merasa kehilangan

No comments:

Post a Comment